Rabu, 24 Maret 2021

TUGAS MANDIRI II - PENGANTAR MANAJEMEN KAMPUS MILENIAL ITBI

NAMA        : BUNGA LESTARI

JURUSAN  : SISTEM INFORMASI S1

KELAS       : EKSEKUTIF


1. Manajemen klasik dibagi menjadi manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik, jelaskan dari

pembagian manajemen klasik tersebut !

Jawaban :

Teori Manajemen Aliran Klasik terbagi menjadi dua, yaitu teori manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.

a.      Teori Manajemen Ilmiah 

Pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, dan Henry Laurance Grant serta Harrington Emerson. Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar 1900-an. Frederick Winslow Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management).

Taylor menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah.  Prinsip-prinsip itu diringkas sebagai berikut :

·         Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.

·         Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.

·         Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.

·         Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja.

Pendukung teori manajemen ilmiah yang lain adalah Frank B. Gilbert (1878-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972) yang sukses mengarahkan pada studi gerak dan waktu. Dia tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh efisiensi tertinggi sebagai ilmu yang menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar.  Diharapkan agar gerak tidak dihambur-hamburkan dan dihemat serta diharapkan lancar  sehingga produktifitas kerja meningkat. 

Dalam konsep Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan.  Dengan kamera film ia berusaha mencari gerakan paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan. Keduanya mengembangkan rencana promosi 3 tahap, yaitu :

1.      Mengerjakan pekerjaan saat ini.

2.      Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi.

3.      Melatih penggantinya dalam waktu yang bersamaan.

Menurut metode tersebut, seorang pekerja akan bekerja seperti biasa, sambil menyiapkan promosi karir dan melatih calon penggantinya. Dengan demikian pekerja akan menjadi pelaksana, pelajar yaitu menyiapkan karir yang lebih tinggi, dan pengajar dalam arti mengajari calon penggantinya.

Pelopor manajemen ilmiah selanjutnya ialah Henry Laurance Gantt (1861-1919). Beliau merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :

·         Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.

·         Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.

·         Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.

·         Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

Harrington Emerson (1853-1931) terkenal dengan sebutan efficiency engineering sebagai tipe konsultasi. Dia melihat penyakit sistem industri adalah pemborosan. Dia yakin bahwa hancurnya pabrik bukan disebabkan oleh tanah, pekerja dan modal, tetapi karena miskinnya ide-ide untuk berkembang.

Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi, yaitu:

1.      Tujuan dirumuskan dengan jelas.

2.      Kegiatan yang dilakukan masuk akal.

3.      Dikerjakan oleh orang yang benar-benar kompeten.

4.      Disiplin.

5.      Balas jasa yang adil.

6.      Laporan yang reliabel, mutakhir dan valid.

7.      Pemberian perintah-perencanaan dan urutan kerja.

8.      Adanya standar-standar dan skedul-skedul metode dan waktu kegiatan.

9.      Kondisi yang memiliki standar.

10.  Operasi yang memiliki standar.

11.  Instruksi-instruksi praktis tertulis yang memiliki standar.

12.  Balas jasa efisien-rencana insentif (ganjaran akibat efisiensi).

Sumbangan dan Keterbatasan Manajemen Ilmiah

Teori manajemen ilmiah memberikan beberapa sumbangan penting. Produksi masal merupakan salah satu perwujudan teori manajemen ilmiah. Barang produksi dengan cepat dan sebanyak-banyaknya seperti proses produksi lini perakitan. Proses produksi semacam itu sangat efisien. Ide masalisasi seperti itu bahkan mempengaruhi sektor lain, seperti jasa. “Rumah makan cepat” (fast food restaurant) seperti McDonald mengikuti proses produksi lini perakitan. Desain pekerjaan, pemilihan dan perkembangan karyawan secara ilmiah juga merupakan hasil dari teori manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah mendorong pendekatan rasional untuk memecahkan masalah. Pendekatan semacam itu mendorong pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mendorong pendekatan manajemen sebagai ilmu. Pendekatan ini mendorong profesionalisme manajemen.

Teori manajemen ilmiah mempunyai beberapa keterbatasan. Asumsi bahwa manusia (pekerja) tidak selalu berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi dan fisiknya. Tujuan produktivitas atau keuntungan cenderung mengarah pada ekploitasi pekerja. Ada beberapa pendekatan yang cocok untuk waktu/tempat tertentu, tetapi tidak cocok untuk waktu /tempat yang lain.

b.      Teori Organisasi Klasik

Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional. Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. Para teoritisi klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroperasi lebih efisien. Teori klasik sendiri terbagi atas teori birokrasi dan teori administrasi, bahkan ada pula yang menganggap teori Manajemen ilmiah juga merupakan bagian dari teori organisasi klasik.

Teori organisasi klasik yang pertama ialah teori birokrasi yang dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perencanaan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efisien.

Weber mengemukakan karakteristik birokrasi sebagai berikut :

·         Pembagian kerja yang jelas.

·         Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.

·         Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.

·         Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.

·         Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.

·         Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.

Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi. Unsur-unsur birokrasi masih banyak ditemukan di organisasi-organisasi modern yang lebih kompleks daripada hubungan “face-to-face” yang sederhana.

Teori organisasi klasik yang kedua ialah teori administrasi. Teori administrasi berkembang sejak tahun 1990. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika.

Mooney dan Reilly menyebut Koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah : 1) Prinsip koordinasi(kerja sama), 2) Prinsip skalar (pendelegasian wewenang dan tanggungjawab), dan 3) Prinsip fungsional (pembagian kerja).

Tokoh selanjutnya ialah Henry Fayol (1841-1925). Menurut Fayol (Robbins dan Coulter, 1999), manajemen adalah sebuah kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah tangga.

Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian kegiatan-kegiatan administrasi atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s Functionalism atau teori Fungsionalisme Fayol.

Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dan dapat dipahami prinsip-prinsip pokok serta teori umumnya sebagaimana yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam beberapa macam kegiatan :

1.      Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.

2.      Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan cara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.

3.      Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.

4.      Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.

5.      Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.

Pada referensi lain ada yang menuliskan satu tambahan kegiatan selain lima kegiatan diatas, yaitu kegiatan Manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah dan pengawasan).

Selanjutnya Fayol juga mengungkapkan ada 14 prinsip manajemen yang merupakan kebenaran universal yang merupakan prinsip umum manajemen, yaitu:

1.      Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.

2.      Wewenang/ Otoritas – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.

3.      Disiplin/ Tata Tertib – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan organisasi.

4.      Kesatuan Perintah/ Komando – bahwa setiap pekerja hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari seorang atasan.

5.      Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dalam organisasi yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.

6.      Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar senantiasa di bawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada untuk kepentingan pribadi.

7.      Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik.

8.      Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentralisasi dengan desentralisasi.

9.      Garis wewenang (scalar system)/ rantai skalar / hirarki – adanya garis wewenang dan perintah yang jelas.

10.  Order/ Kemantapan para karyawan dalam pekerjaannya – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.

11.  Keadilan/ kesamaan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi.

12.  Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.

13.  Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan terjadinya kesalahan.

14.  Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps/ kebersamaan.

Selanjutnya berdasarkan sumber referensi yang lain, lebih rinci mengenai pengembang manajemen aliran klasik serta kontribusi yang mereka berikan terhadap manajemen dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No

Pengembang

Tahun

Kontribusi Terhadap Manajemen

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Robert Owen

 

 

 

 

 

 

 

 

Charles Babbage

 

 

 

 

 

Frederick Winslow Taylor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Henry Laurance Gantt

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Frank B. Gilberth

&

Lilian M. Gilberth

1771 - 1858

 

 

 

 

 

 

 

 

1792 - 1871

 

 

 

 

 

1856 - 1915

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1861 - 1919

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1868 - 1942

 

1978 - 1972

a)    Membangun perumahan bagi pekerja.

b)    Menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi pekerja.

c)    Menetapkan mekanisme kerja spesifik.

d)    Penilaian harian terhadap para pekerja secara terbuka.

 

Prinsip pembagian kerja sehingga setiap pekerjaan harus dipecahkan dan setiap pekerja dididik dengan keterampilan spesifik untuk menyelesaikan pekerjaannya.

 

Penemu manajemen ilmiah dengan prinsip.

a)    Pengembangan manajemen ilmiah sebenarnya, misalnya metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

b)   Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga pekerja diberi tugas dan tanggung jawab yang cocok.

c)    Kerja sama yang bersahabat antara pihak manajemen dan pekerja.

 

Meninggalkan sistem tarif upah dan diferensial dan menggantinya dengan motifasi kerja :

1.    Setiap pekerja yang menyelesaikan pekerjaannya diberi bonus $ 50 Sen.

2.    Mandor akan menerima bonus apabila seluruh pekerjaan mencapai standar.

Penggambaran jadwal produksi dengan Gantt Chart.

 

Studi gerak dan waktu meningkatkan semangat kerja. Keduanya mengembangkan rencana 3 kedudukan, yaitu :

a.    Mengerjakan pekerjaan saat ini.

b.    Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi.

c.     Melatih penggantinya dalam waktu yang bersamaan.

 

2. Jelaskan yang dimaksud dengan aliran hubungan manusia/perilaku !

Jawaban :

Teori hubungan manusia (perilaku organisasi atau neoklasik) adalah teori yang menggambarkan cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer mendapati bahwa pendekatan klasik tidak dapat dicapai dengan keserasian sempurna.Aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi atau neoklasik) muncul karena ketidak puasan atas teori-teori yang dikemukakan manajemen ilmiah dan klasik atas efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional.

Kelebihan Manajemen Hubungan Manusiawi :

Perhatian pada keterampilan manajemen manusia semakin ditingkatkan disamping keterampilan teknis manusia, karena penekanan pada hubungan sosial.

Kelemahan Manajemen Hubungan Manusiawi :

Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan kepuasan kerja tidaklah menghasilkan kenaikan produktifitas sedramatis yang diperkirakan. Peningkatan produktifitas dipengarahui oleh banyak faktor antara lain teknologi, efisien, semangat kerja, dan lain-lain

 

3. Carilah tokoh-tokoh dari perilaku organinasi dan cantumkan teori yang dibuat oleh tokoh-tokoh tersebut !

Jawaban :

Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :

1.      Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.

2.      Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.

3.      Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.

4.      Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial (managerial grid).

5.      Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan antar budaya.

6.      Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya.

 

4. Lingkungan organisasi dibagi menjadi dua, jelaskan dari kedua lingkungan tersebut !

Jawaban :

Lingkungan dalam organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal

a.       Faktor Eksternal

Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat kompleks dan saling terkait satu sama lain.

Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Menurut Sopiah (2008 : 6) faktor lingkungan eksternal berpengaruh besar terhadap kemajuan atau kegagala sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.

Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing, langganan, lembaga perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain sebagainya.

1.    Lingkungan eksternal mikro (khusus)

Lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers), langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.

·         Para Pesaing

Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.

·         Para Langganan

Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

·         Pasar Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.

·         Lembaga Keuangan

Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal.

·         Instansi Pemerintah

Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan (Handoko, 2012).

2.    Lingkungan eksternal makro (umum)

Menurut Sukriah (2009), lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi.

Lingkungan eksternal makro meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi. Perubahan lingkungan umum biasanya tidak mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan khusus, namun demikian manajer harus memperhatikannya ketika merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivitas organisasi .

·         Kondisi ekonomi

Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas. Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.

·         Kondisi politik dan hukum

Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.

·         Kondisi sosial budaya

Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.

·         Kondisi demografi

Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi nya.

·         Teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika industry ponsel sedang berkembang pesat, kita selalu mendapat informasi adanya tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini karena terkait dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja, namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer.

·         Globalisasi

Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi . Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.

b.      Lingkungan Internal

 Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik. Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1.      Pekerja/karyawan

Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.

2.      Dewan komisaris

Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.

3.      Pemegang saham

Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan

5. Carilah contoh yang berkaitan dengan lingkungan internasional dan kegiatan bisnis !

Jawaban :

Terdapat istilah-istilah yang kadang-kadang dihubungkan atau dipersepsikan sama dengan bisnis internasional, padahal esensinya berbeda. Istilah-istilah yang dimaksud sebagai berikut.

  1. Bisnis domestik adalah aktivitas bisnis yang secara nyata ditujukan pada aktivitas bisnis dalam negeri. Suatu perusahaan yang berkecimpung dalam pemasaran domestik mungkin melakukan hal ini secara sadar sebagai strategi yang dipilih atau mungkin secara tidak sadar memfokuskan pada pasar domestik dengan maksud menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri.
  2. Bisnis internasional: bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bukan sekadar pemasaran ekspor, tetapi lebih jauh terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
  3. Bisnis multinasional: dalam bisnis multinasional, organisasi pemasaran internasional dimulai dengan memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan produk perusahaan. Perusahaan menyadari perbedaan dan keunikan lingkungan dalam negara, menentukan peranan baru untuk hal itu sendiri, serta melakukan adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari pelanggan negara itu.
  4. Bisnis global/transnasional, yaitu bisnis yang memfokuskan pada pemanfaatan aset, pengalaman, serta produk perusahaan secara global dan melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik berbeda dalam setiap negara (Rusdin, 2002).

Bisnis internasional sebagai sebuah disiplin adalah relatif baru, tetapi bisnis internasional sebagai praktik bisnis merupakan sebuah peristiwa yang telah berlangsung lama. Bahkan, sebelum Masehi, pedagang-pedagang Venesia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri untuk menjual barang-barang mereka. Tahun 1600, British East India Company—sebuah perusahaan dagang yang baru dibentuk—mendirikan cabang-cabang luar negeri di Asia. Pada saat yang sama, sejumlah perusahaan Belanda yang dibentuk tahun 1590 membuka rute-rute perjalanan ke timur untuk membentuk Dute East India Company dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia. Para pedagang kolonial Amerika mulai beroperasi dengan model yang sama pada tahun 1700-an.

Contoh investasi langsung luar negeri Amerika yang pada awalnya adalah perkebunan-perkebunan Inggris yang dibentuk oleh Colt Fire Arms and Ford (karet vulkanisasi) yang didirikan sebelum perang saudara. Namun, kedua operasi itu gagal hanya setelah beberapa tahun kemudian.

            Perusahaan Amerika pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri adalah pabrik yang didirikan di Skotlandia oleh Singer Sewing Machine pada tahun 1868. Pada tahun 1880, Singer telah menjadi organisasi dunia dengan penjualan luar biasa dan beberapa pabrik pemanufakturan di luar negeri. Perusahaan-perusahaan lainnya segera menyusul dan pada tahun 1914 paling sedikit 37 perusahaan Amerika memiliki fasilitas produksi di dua atau tiga lokasi di luar negeri.

Di antara perusahaan-perusahaan yang telah didirikan di luar negeri itu, salah satunya adalah National Cash Register and Burroughs dengan pabrik manufaktur di Eropa; Parke–Davis dengan pabrik di dekat London tahun 1920; dan Ford Motor Company yang memiliki pabrik perakitan atau outlet distribusi di 14 negara. General Motor and Chrysler segera menyusul sehingga pada tahun 1920-an ketiga perusahaan itu memiliki operasi-operasi di luar negeri yang besar ukurannya. Menariknya dan cukup berlawanan dengan situasi dewasa ini, pada tahun 1920-an semua mobil yang dijual di Jepang adalah buatan Amerika Serikat oleh Ford dan General Motor. Mereka mengirimnya ke Jepang dalam bentuk bongkar pasang (knocked-down) untuk dirakit di tempat. Investor lainnya yang mula-mula menanamkan modal di luar negeri adalah General Electric yang pada tahun 1919 memiliki pabrik-pabrik di Eropa, Amerika Latin, dan Asia. Perusahaan-perusahaan Amerika lainnya yang terkenal di Eropa pada waktu itu adalah Alcoa, American Tobaco, Armour, Coca-Cola, Eastman Kodak, Gillete, Quartker Oats, Westerm Electric, dan Westinghouse.

Suatu hal yang menarik, perusahaan Amerika yang berpindah ke luar negeri menyebabkan kekhawatiran di antara orang-orang Amerika, sama seperti yang ditimbulkan oleh investasi Jepang di Amerika Serikat dewasa ini. Seorang penulis mengemukakan bahwa inflasi berlanjut terus tanpa henti-hentinya dan tanpa suara atau bayangan di dalam 500 industri sekaligus. Sejak dari sabun cukur hingga motor-motor listrik dan dari wanita sampai telepon, Amerika membabat habis bidang ini.

Meskipun perusahaan-perusahaan Amerika sampai sedemikian jauh merupakan investor-investor asing terbesar, perusahaan-perusahaan Eropa juga bergerak di luar negeri. Friedrich Bayer tertarik untuk membeli sebuah pabrik di New York pada tahun 1865, dua tahun setelah mendirikan pabriknya di Jerman. Kemudian, karena pajak impor yang tinggi di pasar-pasar luar negerinya, ia bergerak maju untuk mendirikan pabrik-pabrik di Rusia (1876) dan Prancis (1882). Bayer, yang sekarang merupakan salah satu di antara empat perusahaan kimia terbesar di dunia dengan penjualan $32 miliar pada tahun 1996, memiliki 350 perusahaan yang beroperasi di 140 negara. Setelah kehilangan hak untuk menggunakan nama Bayer di Amerika Utara sebagai bagian dari perbaikan Perang Dunia (PD) I Jerman, perusahaan itu memperoleh kembali haknya pada tahun 1995 dengan membeli divisi obat-obatan over–the–counter dari Kodak yang telah menjadi pabrik dan pemilik aspirin Bayer.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP - PENGANTAR MANAJEMEN KAMPUS MILENIAL ITBI

NAMA          : BUNGA LESTARI JURUSAN   : SISTEM INFORMASI S1 KELAS         : EKSEKUTIF 1.Apakah pengertian manajemen? Jawaban : Secar...