NAMA : BUNGA LESTARI
JURUSAN : SISTEM INFORMASI S1
KELAS : EKSEKUTIF
1. Jelaskan konsep - konsep motivasi dasar/teori awal tentang motivasi !
Jawaban :
Motivasi
adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam
diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Konsep ini
digunakan untuk menjelaskan perbedaaan-perbedaan dalam intensitas perilaku dimana
perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang kuat.
TEORI-TEORI AWAL MENGENAI MOTIVASI
1. Teori Hierarki kebutuhan
Teori hierarki kebutuhan ini asalnya dari pendapat Abraham Maslow, yang berpendapat bahwa manusia memiliki 5 hierarki kebutuhan utama, yakni :
1. Fisiologis, meliputi kelaparan, kehausan, tempat perlindungan, seks, dan kebutuhan fisik lainnya.
2. Rasa aman, keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosional.
3. Sosial, kasih, sayang, rasa memiliki, penerimaan, dan persahabatan.
4. Penghargaan, Faktor-faktor internal misalnya harga diri, kemandirian, dan pencapaian, serta faktor-faktor eksternal misalnya status, pengakuan, dan perhatian.
5. Aktualisasi diri, Dorongan yang mampu membentuk seseorang untuk menjadi apa, meliputi pertumbuhan, mencapai potensi kita, dan pemenuhan diri.
2. Teori X dan Teori Y
Teori ini diusulkan oleh Douglas Mc Gregor yang berpendapat bahwa terdapat 2 sudut pandang mengenai manusia. Satu sisi secara mendasar secara Positif dan lainnya mendasarkan pada Negatif. Teori x dapat diasumsikan bahwa para pekerja tidak suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa untuk mengerjakan. Sedangkan Teori Y mengasumsikan sebaliknya yakni para pekerja suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab, dan dapat menyodorkan diri sendiri dalam melakukan pekerjannya.
3. Teori Dua-Faktor
Meyakini pada hubungan individu untuk bekerja adalah dasar, dan bahwa sikap terhadap pekerjaan dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan, seorang ahli psikologi bernama Frederick Hetzberg penasaran, “apa yang orang-orang inginkan dari pekerjaan mereka?”. Dia meminta kepada orang-orang untuk menggambarkannya, secara terperinci, situasi dimana mereka merasakan sangat baik dan sangat buruk tentang pekerjaan mereka.
Menurut Hetzberg, faktor-faktor yang mengarahkan pada kepuasan pekerjaan adalah terpisah dan berbeda dari faktor-faktor yang mengarahkan pada ketidakpuasan pekerjaan. Oleh karena itu, para manajer yang berupaya menghilangkan faktor-faktor yang dapat menciptakan ketidakpuasan pekerjaan akan membawa kedamaian, tetapi belum tentu motivasi.
4. Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland adalah suatu teori yang menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan, dan afiliasi adalah tiga kebutuhan yang penting dan dapat membantu dalam menjelaskan motivasi.
Teori ini dikembangkan oleh David McClelland beserta rekan-rekannya. Mereka melihat pada tiga kebutuhan yakni :
1. Kebutuhan akan pencapaian (Need of Achievment [nAch]), dorongan untuk berprestasi, untuk pencapaian yang berhubungan dengan serangkauan standar, dan berusaha untuk berhasil.
2. Kebutuhan akan kekuasaan (Need of Power [nPow]), kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam cara yang tidak akan dilakukan tanpa dirinya.
3. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affilation [nAff]), Keinnginan untuk hubungan yang penuh persahabatan dan interpersonal yang dekat
2. Jelaskan yang dimaksud dengan teori ERG !
Jawaban:
Teori motivasi ERG (Existence, Relatedness and Growth) adalah pengklasifikasian piramida kebutuhan manusia yang digagas Maslow menjadi tiga kategori. Ketiga tingkatan kebutuhan itu adalah; eksistensi, hubungan, dan pertumbuhan.
1. Existence atau keberadaan adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
2. Relatedness atau hubungan mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslow.
3. Growth atau pertumbuhan adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow.
Disamping menggantikan lima kebutuhan dengan tiga, teori ERG ini juga memperlihatkan bahwa (1) lebih dari satu kebutuhan dapat beroperasi terus, dan (2) jika kepuasan dari suatu kebutuhan tingkat-lebih-tinggi tertahan, maka hasrat untuk memenuhi kebutuhan ditingkat yang lebih rendah meningkat. Disini ketiga kategori dapat beroperasi sekaligus dengan tingkat yang berbeda-beda. Teori ini konsisten dengan perbedaan individual diantara orang-orang. Variabel seperti pendidikan, latar belakang keluarga, dan lingkungan budaya dapat mengubah tingkat kepentingan kebutuhan bagi tiap individu.
3. Jelaskan teori kebutuhan menurut McClelland!
Jawaban :
Teori kebutuhan McClelland : dikemukakan oleh david McClelland dan kawan-kawannya, teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan akan prestasi : dorongan untuk lebih unggul, berprestasi, dan berusaha keras untuk sukses. Peraih prestasi tinggi memiliki hasrat untuk menyelesaikan hal-hal dengan lebih baik. Mereka tidak menyukai kemenangan oleh kebetulan, melainkan tantangan menyelesaikan suatu masalah dan menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses ataupun kegagalan.
2. Kebutuhan akan kekuasaan : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara yang mana tidak akan mereka lakukan jika tidak terpaksa. Individu dengan nPow (need for power) ini menikmati untuk dibebani, bergulat untuk dapat mempengaruhi orang lain, suka ditempatkan dalam situasi kompetitif, berorientasi status, dan cenderung lebih peduli akan prestise dan memperoleh pengaruh terhadap orang lain daripada kinerja yang efektif.
3. Kebutuhan akan afiliasi : hasrat untuk hubungan antarpribadi yang ramah dan akrab, untuk disukai dan diterima baik oleh orang lain. Individu dengan motif afiliasi yang tinggi berjuang keras untuk persahabatan, menyukai situasi yang kooperatif, dan ssangat menginginkan hubungan yang melibatkan derajat pemahaman timbale balik yang tinggi.
Untuk mengetahui kebutuhan mana yang dominan pada diri individu, beberapa metode seperti kuisioner, tes proyektif dengan gambar dapat efektif. Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan untuk berprestasi tinggi tidak selalu berarti dapat menjadi manager yang baik, terutama dalam organisasi-organisasi besar. Sementara kebutuhan akan afiliasi erat dikaitkan dengan sukses manajerial. Manager terbaik tinggi dalam kenutuhan kekuasaan dan rendah dalam kebutuhan afiliasinya.
4. Carilah yang referensi tambahan tentang teori hanyut dan motivasi intrinsik ?
Jawaban :
TEORI HANYUT (Flow dan motivasi intrinsik)
Pengertian teori : kegiatan yg menguras perhatian sehingga seseorang mencapai perasaan tidak di batasi waktu (timelessness).
Suatu unsur penting dalam pengalaman flow adalah bahwa motivasi itu tidak berkaitan dengan sasaran akhir. Kegiatan yang dilakukan manusia ketika mencapai perasaan yang tidak dibatasi oleh waktu itu berasal dari proses aktivitas itu sendiri dan bukan upaya untuk mencapai sasaran. Dengan demikian ketika seseorang memiliki perasaan hanyut (flow), maka dia benar-benar termotivasi secara intrinsik.
Mereka yang terlalu tenggelam dalam konsentrasi yang dalam. Tetapi ketika tugas yang mengakibatkan flow itu selesai, dan orang melihat kembali apa yang terjadi, maka dia dipenuhi rasa syukur karena pengalaman itu. Selanjutnya, kepuasan yang diterima dari pengalaman itu disadari. Dan keinginan untuk mengulangi pengalaman itulah yang menciptakan motivasi yang berkelanjutan.
Kejadian flow lebih sering muncul di tempat kerja daripada di saat waktu luang, dimana di saat waktu luang orang akan cenderung untuk bingung dan bosan karena tidak ada sasaran untuk dilakukan.
Contoh kejadian flow misalnya ketika seorang chef restoran menyiapkan masakan dengan sibuknya.
MODEL MOTIVASI INTRINSIK (Ken Thomas)
Pemahaman yang lebih jelas tentang flow sudah ditawarkan dalam model motivasi intrinsik Ken Thomas. Perluasan konsep flow ini mengidentifikasi unsur pokok yang menciptakan motivasi intrinsik.
Thomas menggambarkan karyawan sebagai orang yang termotivasi secara intrinsik bila dia benar-benar peduli dengan pekerjaannya, mencari cara yang lebih baik untuk melakukannya, dan mendapat kekuatan dan kepuasan dalam melakukannya dengan baik. Seperti pada flow, imbalan yang didapatkan dari motivasi intrinsik datang dari pekerjaan itu sendiri dan bukan dari faktor-faktor eksternal seperti kenaikan gaji atau pujian dari atasan. Model Thomas mengemukakan bahwa motivasi intrinsik dicapai ketika orang mengalami perasaan-perasaan adanya pilihan, kompetensi, penuh arti, dan kemajuan. Dia menetapkan komponen-komponen ini sebagai berikut:
- Pilihan adalah peluang untuk mampu menyeleksi kegiatan-kegiatan tugas yang masuk akal bagi seseorang dan melaksanakannya dengan cara yang memadai.
- Kompetensi adalah pencapaian yang seseorang rasakan saat melakukan kegiatan pilihannya dengan cara yang amat terampil.
- Penuh arti adalah peluang untuk mengejar sasaran tugas yang bernilai: sasaran yang terjadi dalam skema yang lebih besar.
- Kemajuan adalah perasaan seseorang bahwa membuat langkah maju berarti dalam mencapai sasaran tugasnya
5. Carilah contoh - contoh dari teori kesetaraan dan jelaskan !
Jawaban :
Ketidakadilan dan Diskriminasi Gender
Ketidakadilan dan diskriminasi gender merupakan kondisi kesenjangan dan ketimpangan atau tidak adil akibat dari sistem struktur sosial dimana baik perempuan dan laki-laki menjadi korban dari sistem tersebut. Ketidakadilan gender terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradapan manusia dalam berbagai bentuk yang bukan hanya menimpa perempuan saja tetapi juga dialami oleh laki-laki. Meskipun secara keseluruhan ketidakadilan gender dalam berbagai kehidupan lebih banyak dialami oleh kaum perempuan, namun ketidakadilan gender itu berdampak pula terhadap laki-laki. Bentuk-bentuk manifestasi ketidakadilan gender akibat diskriminasi gender itu mencakup:
1. Marjinalisasi atau Peminggiran
Proses marjinalisasi atau pemiskinan yang merupakan proses, sikap, perilaku masyarakat maupun kebijakan negara yang berakibat pada penyisihan/ pemiskinan bagi perempuan atau laki-laki.
Contoh-contoh marjinalisasi:
- Banyak pekerja perempuan kurang dipromosikan menjadi kepala cabang atau kepala bagian dalam posisi birokrat. Begitu pula politisi perempuan kurang mendapat porsi dan pengkuan yang sama dibandingkan dengan politisi laki-laki.
- peluang untuk menjadi pimpinan dilingkungan TNI (jenderal) lebih banyak diberikan kepada laki-laki daripada perempuan.
- Sebaaliknya banyak lapangan pekerjaan yang menutup pintu bagi laki-laki seperti industri garmen dan industri rokok karena anggapan bahwa mereka kurang teliti melakukan pekerjaan yang memerlukan kecermatan dan kesabaran.
- 2. Subordinasi
- Proses sub-ordinasi adalah suatu keyakinan bahwa satu jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibandingkan jenis kelamin lainnya, sehingga ada jenis kelamin yang merasa dinomorduakan atau kurang didengarkan suaranya, bahkan cenderung dieksploitasi tenaganya.
- sudah sejak dahulu ada pandangan yang menempatkan kedudukan dan peran permepuan lebih rendah daripada laki-laki. Banyak kasus dalam tradisi, tafsir keagamaan maupun dalam aturan birokrasi yang meletakkan kaum perempuan pada tatanan sub-ordinat.
Contoh-contoh sub-ordinasi
- Banyak pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan perempuan seperti “guru taman kanak-kanak’.’sekretaris”, atau “perawat’, yang dinilai lebih rendah dibanding dengan pekerjaan laki-laki seperti direktur, dosen diperguruan tinggi, dokter, dan tentara. Hal tersebut berpengaruh pada pembedaan gaji yang diterima oleh perempuan.
- Perempuan dipinggirkan dari beberapa jenis kegiatan baik dibanding pertanian dan industri serta bidang tenaga kerja yang lebih banyak dimiliki oleh laki-laki.
- Selain itu perkembangan teknologi telah menyebabkan apa yang semula dikerjakan secara manual oleh perempuan diambil alih oleh mesin yang pada umumnya dikerjakan oleh tenaga laki-laki.
- Apabila seorang istri yang hendak mengikuti tugas belajar atau hendak bepergian keluar negeri, ia harus mendapat izin dari suami. Tetapi apabila suami yang akan pergi ia bisa mengambil keputusan sendiri tanpa harus mendapat izin dari istri. Kondisi semacam itu telah menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting sehingga jika karena kemampuannya ia bisa menempati posisi penting sebagai pimpinan, bawahannya yang berjenis laki-laki seringkali merasa tertekan.
- Sebagai seorang laki-laki menjadi bawahan seorang perempuan, maka pola pikir seorang laki-laki masih memandang bos perempuan tadi sebagai mahluk lemah dan lebih rendah. Sehingga laki bawahan merasa “kurang laki-laki”. Inilah bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan namun yang dampaknya mengenai laki-laki.
2. Pandangan Stereotipe
- Stereotipe adalah suatu pelabelan yang sering kali bersifat negatif secara umum terhadap salah satu jenis kelamin tertentu.
- Stereotipe selalu melahirkan ketidakadilan dan diskriminasi yang bersumber dari pandangan gender.
Contoh-contoh Stereotipe
- Tugas dan fungsi serta peran perempuan hanya melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan kerumahtanggaan atau tugas domestik.
- Label kaum perempuan sebagai” ibu rumah tangga” sangat merugikan mereka jika hendak aktif dalam kegiatan laki-laki seperti kegiatan politik, bisnis maupun birokrasi.
- Sementara label laki-laki sebagai pencari nafkah utama (a main breadwinner) mengakibatkan apa saja yang dihasilkan oleh perempuan dianggap sambilan saja (a secondary breadwinner)sehingga kurang dihargai.u kegiatan di masyarakat bahkan ditingkat pemerintahan dan negara hanyalah merupakan ”perpanjangan” dari peran domestiknya. Misalnya karena perempuan dianggap pandai merayu maka ia dianggap lebih pas bekerja dibagian penjualan.
- Apabila laki-laki marah, maka dianggap tegas tetapi apabila perempuan marah atau tersinggung dianggap emosional dan tidak dapat menahan diri. Standar penilaian terhadap perempuan dan laki-laki berbeda namun standar nilai tersebut lebih banyak merugikan perempuan.
3. Kekerasan
- Kekerasan adalah suatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologi seseorang. Oleh kaena itu kekerasan tidak hanya menyangkut serangan fisik saja seperti perkosaan, pemukulan, dan penyiksaan, tetepi juga yang bersifat non fisik seperti pelecehan seksual, ancaman dan paksaan sehingga secara emosional perempuan atau laki-laki yang mengalaminya akan merasa terusik batinnya.
- Pelaku kekerasaan yang bersumber karena gender ini bermacam-macam. Ada yang bersifat individual seperti di dalam rumah tangga sendiri maupun ditempat umum dan juga di dalam masyarakat dan negara.
- Berbagai kekerasan terhadap perempuan terjadi sebagai akibat dari perbedaan peran gender yang tidak seimbang.
Contoh-contoh kekerasan(fisik maupun mental psikologis)
- Istri menghina / mencela kemampuan seksual atau kegagalan karier suami.
- Perempuan dan anak-anak dijadikan sandera dalam suatu konflik sosial /ethnis atau antar negara.
- Istri tidak boleh bekerja oleh suami setelah menikah.
- Istri tidak boleh mengikuti segala macam pelatihan dan kesempatan –kesempatan meningkatkan SDMnya.
- Istri tidak boleh mengikuti kegiatan sosial diluar rumah.
- Suami membatasi uang belanja dan memonitor pengeluarannya secara ketat.
- Orang tua memukul dan mengahajar anaknya.
4. Beban Ganda Bagi Perempuan
- Beban ganda adalah peran dan tanggung jawab seseorang dalam melakukan berbagai jenis kegiatan sehari-hari.
- Beban kerja ganda yang sangat memberatkan seseorang adalah suatu bentu diskriminasi dan ketidakadilan gender. Dalam suatu rumah tangga pada umumnya, beberapa jenis kegiatan dilakukan oleh laki-laki, dan beberapa yang lain dilakukan oleh perempuan.
- Beban ganda ini seringkali dipandang dari sudut budaya sebagai bentuk pengabdian dan pengornbanan yang mulia yang nanti di akherat mendapatkan balasan yang setimpal. Namun demikian harus ada suatu batas dari pengorbanan ini, karena pengorbanan yang tanpa batas berarti menjurus kepada ketidakadilan.
Contoh-contoh beban kerja
- Berbagai observasi menunjukkan perempuan mengerjakan hampir 90% dari pekerjaan dalam rumah tangga, sehingga bagi mereka yang bekerja dilura rumah, selain bekerja diwilayah publik mereka juga masih harus mengerjakan pekerjaan domestik. Dengan demikian perempuan melakukan beban ganda yang memberatkan (double burden).
- Seorang ibu dan anak perempuannya mempunyai tugas untuk menyiapkan makanan dan menyediakannya diatas meja, kemudian merapikan kembali sampai mencuci piring-piring yang kotor.
- Seorang bapak dan anak laki-laki setelah selesai makan, mereka akan meninggalkan meja makan tanpa merasa berkewajiban untuk mengangkat piring kotor yang mereka pakai. Apabila yang mencuci isteri, walaupun ia bekerja mencari nafkah keluarga ia tetap menjalankan tugas pelayanan yang dianggap sebagai kewajibannya.